Kamis, 10 November 2016

Sinopsis Novel Hujan Tere Liye

Tentang persahabatan
Tentang cinta
Tentang melupakan
Tentang perpisahan
Tentang hujan

Hujan, Tere Liye
320 halaman, Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama, Januari 2016
ISBN 9786020324784


* * * *

Siapa yang tak tahu siapa Tere Liye? Penulis berbakat yang karyanya selalu ditunggu banyak pembaca. Atau marilah kita lihat sinopsis di belakang buku. Begitu ringkas. Persahabatan, cinta, melupakan, perpisahan, dan... hujan.

Ada apa gerangan tentang hujan?

Novel ini sebenarnya novel romansa dengan balutan science fiction. Hujan pun dibuka oleh keinginan Lail menghapus memorinya tentang seseorang, yang mana ia meminta bantuan Elijah. Kemudian Lail mengingat alasan kenapa ia harus menghapus memorinya tersebut, dan ia pun menceritakannya kepada Elijah.

Cerita dimulai saat Lail ingin berangkat sekolah, di tahun 2042, saat breaking news tentang krisis air begitu mengkhawatirkan penduduk bumi. Lail, yang kala itu masih kecil, belum mengerti. Sampai akhirnya bencana itu terjadi. Bencana yang membuatnya jadi anak yatim piatu.

Dan saat itulah ia bertemu Esok, pemuda baik yang menjadi sosok kakak untuk Lail. Lail dan Esok adalah anak-anak berbakat yang memiliki keterampilan.

Tere Liye mengisahkan kisah ini dengan begitu menyenangkan. Saya diajak berimajinasi tentang bumi di masa depan. Saya diajak bertualang bersama Lail dan Maryam, sahabat Lail dengan rambut kribo, dalam melewati tes. Saya ikut khawatir dengan hujan yang berbahaya. Saya ikut cemas memikirkan nasib Lail dan Esok. Saya ikut waswas dengan akhir cerita pasangan ini.

Ya, novel ini amat sangat saya rekomendasikan. Di sini, menurut saya, Tere Liye begitu menjelaskan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam menata hati. Dan yang paling membuat saya ikut tenggelam dalam cerita ini adalah saat menuju akhir cerita. Syukurlah, saya begitu lega saat menamatkan novel ini.

Hujan sangat layak dibaca. Novel ini mengajarkan kita bagaimana harus berjuang. Bagaimana seharusnya manusia bersikap untuk terus melangkah, menghargai persahabatan, menghargai cinta, dan yang paling penting... bagaimana manusia seharusnya memiliki keikhlasan.


Mungkin sama seperti Lail, hujan memiliki melankoli atau kenangan tersendiri bagi kita.



Kamis, 10 Nopember 2016
Sumber : http://www.omnivoreader.com/2016/01/36-hujan-by-tere-liye.html

0 komentar:

Posting Komentar