Resensi Novel Aku Padamu

IMPIAN BARU AUREL

Judul Buku        : Aku Padamu (Romance Story)
Pengarang         : Ally Jane
Penerbit            : Rumah Oranye
Kota tedrbit      : Jakarta
Tahun Terbit      : Cetakan I, juni 2014
Deskripsi Fisik   : 292 Halaman, 13x19cm, 260 gr
ISBN                : 9786021588659

Penulis yang bernama lengkap Sholichatun Nisa’ dan nama pena Ally Jane ini lahir 21 tahun lalu di Madiun. Kecintaannya pada dunia tulis-menulis sudah muncul semenjak duduk di bangku SD. Penulis yang juga mencintai musik, buku, dan film yang juga menjadi inspirasinya ini, berharap karyanya dapat menghibur dan membuat pembaca semakin cinta membaca. Salah satu impian penulis adalah menginspirasi dunia dengan menullis. Novelnya antara lain, Saranghaeyo, God Married, Aku Padamu, dll.

Salah satu novel karya Ally Jane adalah “Aku Padamu”. Novel ini menceritakan tentang seorang gadis yang mempunyai impian atau cita-cita yang sangat besar, dan dengan berbagai cara pun dia berusaha mewujudkannya. Dia sangat percaya bahwa setiap hal tentang impian, terlalu berharga untuk dilepaskan. Gadis itu bernama Andrea Silvana Aurelya, Dia dibesarkan oleh adik dari almarhumah ibunya yaitu tante Silvi. Aurel tidak pernah mengenal orang tuanya dari sejak lahir hingga dia sekarang menginjak masa remajanya, ibunya yang meninggal saat melahirkan dia, dan ayahnya yang entah dimana. Mereka hanya hidup berdua, dan Aurel adalah anak yang pintar, sehingga dia bisa masuk di sekolah MIS Mario International School. Di MIS, selain mempelajari pelajaran umum, setiap siswa dikelompokkan sesuai bakat dan cita-cita mereka. Di sekolah ini, pelajaran umum dan pelajaran bakat memiliki waktu yang sama. Jadi, siswa MIS diharuskan mampu mengikuti pelajaran umum yang cenderung diajarkan lebih cepat dari pada sekolah umum. Aurel masuk kelas menulis, karena dia lebih suka menulis dan dia mempunyai impian menjadi penulis. Aurel juga mempunyai impian baru yaitu menari, meskipun menulis dan menari bukanlah hal yang sejalan. Aurel mempunyai banyak teman yaitu, Nadia, Reva, Alia, Diva, dan Chandrika, meraka adalah teman-teman di kelas menulis. Mereka hanya teman bagi Aurel, bukan sahabat karena Aurel tidak berbagi rahasia dengan mereka. Dan Aurel mempunyai musuh di MIS yaitu Andre dan empat temannya yaitu, Dio, Dafi, Panji, dan Radit, tidak hanya menjadi musuh Aurel saja tetapi mereka juga musuh bagi semua orang karena selalu membuat masalah, berbuat semau mereka, dan meraka adalah siswa olahraga. Bagi Aurel sosok mereka tergambarkan dengan dua kata; dingin dan menyeballkan. Aurel adalah gadis 17 tahun yang normal, dia mengagumi sosok laki-laki bernama Raka, dia anak kelas musik. Aurel mengikuti lomba menulis novel yang di adakan di Facebook, untuk menggapai impiannya. Walaupun banyak tugas sekolah dan kegiatan sekolah lainnya banyak Aurel tetap optimis bisa mengikuti lomba novel tersebut. Suatu ketika Aurel dan kedua temannya pergi ke kantin, saat berjalan menuju kantin Aurel terhenti di kerumunan di hall yang membuatnya penasaran. Aurel bergabung dengan kerumunan itu untuk mencari tau, dan sebuah poster besarlah yang ternyata menjadi sumber kerumunan dasyat ini. Isi dari poster tersebut “tanggal 24 April 2013, akan diadakan singing and dancing audition di Marion International School selama tiga hari, dengan juri yang datang langsung dari korea. Untuk 15 siswa terpilih, akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan belajar di XO Entertainment”. Ini adalah jalannya, ini adalah saatnya, aku yakin itu, ini adalah kesempatanku, ujar Aurel dengan waktu empat bulan lagi dia optimis bisa meraihnya. Beberapa hari kemudian Aurel merasakan keraguan dengan impian barunya, Aurel tidak ingin orang-orang tahu Aurel mengikuti audisi itu. Aurel tidak ingin menampilkan semua hal tentang menari ataupun menyanyi itu. Dia berpikir dia perlu mencari orawng yang bisa melakukannya untuknya, orang yang akan membawa kemampuannya ke panggung. Orang yang akan menjadi bintang untuknya. Orang yang akan mewujudkan impiannya yang satu itu.

Ketika Aurel sedang berjalan melewati ruang musik, Aurel dikejutkan dengan sosok orang yang bermain gitar dan menyenandungkan lagu Jason Marz yang di nyanikan Andre dan keempat temannya. Sebuah ide terlintas dalam benak Aurel. “nah, ini baru ide brilian”, ujar Aurel. “jika aku bisa memaksa Andre dan keempat kawannya tampil di panggung untukku, tentu saja, mereka akan tampil di panggung untukku” ujar Aurel. Aurel berusaha mengumpulkan informasi tentang Andre dan teman-temanya, hingga Aurel mendapatkan satu informasi yang bisa membuat Andre dan teman-temannya tidak bisa menolak keinginan Aurel menampilkan mereka berlima di atas panggung untuk impian Aurel yang baru. Andre dan teman-temannya menyetujui ke inginan Aurel yang menurut mereka itu impian yang konyol, mereka mulai berlatih dan dilatih oleh Aurel sendiri. Aurel tidak hanya melatih mereka, Aurel juga sambil menyelesaikan novel yang deadline-nya sebulan lagi. Awal latihan terasa berat karena Andre dan teman-temannya tidak hanya berlatih menyanyi mereka juga berlatih dance. Setelah berbulan-bulan mereka berlatih, mereka akhirnya pun bisa dan mereka mulai menyukai kegiatan baru mereka. Andre menjadi sosok yang menyenangkan dan membuat aurel nyaman saat bersamanya, Aurel menyukai sosok seorang Raka, tapi Aurel merasa nyaman dan aman bersama Andre.

Setelah waktu deadline novel tiba, Aurel mengalami sedikit masalah, ketika Aurel mau mengirimkan naskah novelnya ke pihak penyelenggara lomba modem Aurel terbawa oleh Chandrika. Andre datang dan membantu Aurel mengirimkan hasil tulisannya ke kantor yang menyelenggarakan perlombaan tersebut. Masalah baru datang lagi Aurel di kejutkan dengan sosok pria yang bertamu kerumahnya saat hujan deras, dan ternyata pria itu adalah ayah kandungnya, Aurel tidak percaya, dia merasa terpukul, dia merasa kecewa karena tante Silvie yang sudah membesarkan dia sudah membohongi dia kalau ayah kandungnya itu masih ada. Aurel berlari keluar rumah dalam keadan hujan deras, dia tidak memperdulikan panggilan dari tante Silvie dan Ayahnya. Dia terus berlari, perasaannya sangat terpukul. Tibalah Aurel di apartemen Andre dengan keadaan basah kuyup, dan mengis. Andre tampak sangat terkejut ketika melihat Aurel berdiri di depan pintu apartemennya dengan memakai baby doll dan dalam keadaan basah kuyup. Andre berjalan mendekati Aurel, lalu meraihnya dalam pelukannya meskipun tubuh Aurel basah kuyup. Andre berusaha menenangkan Aurel, Aurel nyaris tak bisa melangkah ketika Andre menggandengnya masuk. Setelah keesokan harinya Aurel merasa lebih tenan, dan Andre memberi pengrtiaan kepada Aurel sehingga Aurel mau di ajak pulang ke rumah tante Silvie dan dia mau menerima keberadaan ayahnya.

Tante Silvie sangat berterimakasih kepada Andre, karena dia Aurel mau memaafkan dia. Aurel menjalani kehidupannya seperti biasa, saat penngumuman hasil lomba novel kemaren Aurel berhasil menjadi pemenangnya, dan yang lebih menggembirakan lagi Andre dan teman-temannya berhasil lolos audisi yang di ikutinya. Aurel, Andre dan teman-temannya mendapapat beasiswa menlanjutkan pendidikan di Korea. Akhirnya satu persatu impian Aurel terwujud. Empat tahun pun sudah berlalu, selama empat tahun mereka banyak belajar banyak hal. Mereka juga mendapat kontrak sengan menejemen XO Entertainment. Ketika di bandara, Aurel tersenyum ketika ayahnya, tante Silvie, Om Adrian, orang tua Andre, Dafi, Radit, Panji dan kelima teman-temanku sudah nmenunnggu mereka di terminal kedatangan. Para media yang entah datang dari mana dan mengerubungi mereka. Saat itu juga Andre melamar Aurel.

Kelebihan novel “Aku Padamu” banyak memberikan inspirasi, motivasi, semangat untuk belajar, berani bermimpi, dan menggapai impian. Teks bacaannya mudah dimengerti karena penulisannya jelas dan jenis huruf yang digunakan juga jelas mudah di baca. Alur ceritanya membuat pembaca menjadi penasaran dan ingin terus membaca.

Kelemahan novel “Aku Padamu” banyak menggunakan bahasa Inggris dalam dialognya, yang belum tentu orang lain paham dengan apa yang disampaikan dalam dialog tersebut. Selain itu, masih ada cara penulisan yang kurang benar seperti, penggunaan tanda baca yang kurang tepat, penulisan kata yang masih salah, dan cetak miring pada kalimat yang menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.

Jangan pernah takut untuk bermimpi, siapa pun kamu, apa pun kamu, jangan pernah berhenti atau menyerah pada impian. Karena setiap hal tentang impian, terlalu berharga untuk dilepaskan. Berusaha dengan barbagai cara dan yakin pada diri sendiri kalau diri kita bisa meraih impian itu. Impian akan terwujud untuk orang-orang yang mumpunyai semangat, keyakian terhadap dirinya dan orang yang tak pernah pantang menyerah untuk tujuaannya yaitu impian. Berfikir positif dan percaya bahwa diri kita mampu meraihnya.

Minggu, 06 November 2016

Sumber : https://resensibukupgsdupy.wordpress.com/2014/12/04/impian-baru-aurel/